Jumat, 06 Maret 2009

Selasa, 03 Maret 2009



Launching Honda Revo
Konser Nidji Tanpa statement. mereka membawakan jangan pernah lupakan, Shadow, Laskar pelangi dan beberapa lagu andalannya dalam peluncuran produk Honda Revo yang bertema "Absolute Revo" di lapangan Makodam Brawijaya, 20 maret 09, lalu.(T/F: Dhimas)

Konser Persembahan Cinta Rossa

Rossa melantunkan sebuah lagu di temani dengan Fadly (padi). Dalam sebuah Konser Persembahan Cinta Rossa di Gramedia expo Surabaya, 19 februari 2009, Lalu.

"Warga surabaya ramah-ramah juga yach, aku enggak nyangka akan seramai ini , " ujar wanita yang juga istri penabuh drum yang berasal dari surabaya itu.

"Selain itu Surabaya juga merupakan barometer musik tanah air, setelah kota Jakarta, " imbuh Dimas Jayadiningrat selaku penata tari di malam itu. (Naskah /Foto:Dhimas)

Foto NakaL

"Proyekan" RT 09 Kedung Tarukan

Menuju Rezim Era KabuL


Akankah jadi puing-puing bangunan itu....?ya semoga kami bisa menjaganya....?sedikit pertarungan yang terjadi dalam benak ini....!!!

(Ki-Ka) Mulai Pos RT hingga Cucian motor itu merupakan hasil kerjasam aKarang taruna dengan warga sekitar RT 09 RW III, kedungtarukan Surabaya. namun di balik keindahan ini mengakibatkan "Kudeta" yang terjadi antara pihak RT dengan Organisasi pemuda sekitar(Kartar). "ini namanya pembodohan dan saya rasa kita di manfaatkan oleh kabul sebagai karyawannya, " keluh Dhimas selaku Ketua Karang Taruna.(Teks/Foto: SamihD)

Jumat, 02 Januari 2009

Liputan Plus+


Meet And Greet "Kalau Cinta Jangan Cengeng"

Sambut Valentine Day Artis-artis ibu kota gebrak Surabaya. salah satunya bila kita melintasi Telkom Cafe Tunjungan Plaza, surabaya 14 Februari lalu. ada meet and greet film layar lebar yang di sutradarai Oleh Monti Tiwa, dan di peankan oleh Marshanda dan Ringgo Agus Rahman sebagai pemeran utamanya.(Teks & Foto : Dhimas Prasaja)


Crew dan Artisnya Memasuki pintu Telkom Cafe, Tunjungan Plaza.

Marshanda melayani pengunjung dengan memberikan tanda tangan di kaos, jaket maupun Topi dalam acara ini.



Di atas Panggung : Marshanda dan Ringgo Sapa Pengunjung .

Sabtu, 04 Oktober 2008

Cerpen Kita

Rumah Kakek Dan Iedul-Iedul Fitrikoe

Sulit, penat kurasakan pula, untuk mengawali cerita ini. meski harus menghabiskan beberapa puntung rokok dan beberapa soft drink. Di depan komputer ini aku akan menuliskan apa yang aku alami selama bertempat tinggal di rumah nenek moyang dari Ibu aku. Entah sudah tahun ke berapa ini aku menikmati segarnya Air, menghirup Udara, menghela nafas serta menikmati fasilitas yang ada di sana ya...di rumah peninggalan itu.

Kurang lebih hunian itu berumur lebih dari 30 tahun semenjak di Rombak total. Saat ku pandangi Foto-foto kusam yang tersimpan di almari yang juga banyak menyimpan Foto-foto kenangan masa muda Kakek-nenek beserta keluarga Besarnya. Di almari itu pula banyak kenangan yang mengabadikan Pernikahan bude, tante, tak ketinggalan ada beberapa foto saat keluarga kumpul-kumpul. Kumpulan foto foto itu bagiku banyak sekali mewakili aku dalam bercerita di sini. Nach, saat ku ambil beberapa Album yang bertumpukan tadi aku melihat terdapat album yang kusam, bahkan hampir robek karena di makan Rengat atau mungkin memang usianya sudah Tua.

Seingatku, album itu berwarna merah hati. Ku buka perlahan lahan bahkan sangat hati-hatinya, tiba tiba Aku di kejutkan beberapa kecoa dan kutu-kutu berhamburan dan tidak salah lagi yang menggrogoti foto-foto itu. Ku pandang lama sekali foto yang menampakkan rumah beteraskan Lumayan Luas itu. Namun saat itu masih berpagarkan Kayu belum besi seperti saat ini. Bahkan, untuk pentas Agustusan tingkat Kampungpun cukup, karena ada beberapa foto yang menceritakan para penari, Dan Beberapa penerimaa hadiah. Di sini aku merasa bangga saat Paman ku berkata ”Saat itu memang halaman ini sering di buat kumpul dengan anak muda mudi bahkan tua pun tak mau ketinggalan, itu karena kakekmu cukup di segani di daerah sini” ujar pamanku dengan menghisap rokoknya dalam-dalam dan sambil berlalu pergi menuju ruang kamar tamu. saat itu Kakekku memang Salah Satu Ketua Rukun Tetangga (RT) yang cukup Punya nama. Dan juga dia mampu mengkordinir massa mungkin karena padat penduduk jadi jadi mudah ngumpulinnya hehehehe.....

Rumah itu terletak Persis di dekat rumah sakit tebesar di kota Aku lahir, sebut saja kota Srowani yang artinya Suro adalah Ikan Hiu dan Wani Adalah berani jadi Di gabung Hiu yang berani itu menurut cerita Orang-orang setempat.Terletak di Jalan Kesro No 19 dari gambar lain yang kulihat Nampak sekali banyak perubahaan ketika rumah itu masih berdinding bambu (Gedek). Banyak sekali ornamen belanda yang ada saat foto itu ku amati.

Sedikit tentang kelurga besar. aku merasa bahagia karena saat-saat indah bersama tak pernah ketinggalan. Misalnya saat puasa ramadhan dan iedul fitri sanak family berrtemu di rumah itu tak hanya bertemu dari dalam kota namun luar kotapun datang. Kamu tahu ngga le, rumah ini dulu memang adalah tempat tinggalnya para Bude dan Pakde Dari ibumu dan saudara-saudaranyanya, ”Ayahku berkata sambil turut merapikan koran dan buku koleksi kakek aku. Jadi setiap satu syawal ”adat Jawa maupun islam di tempat itu tak pernah isa di tinggalkan. Sungkem-sungkeman contohnya tak ketinggalan.

(Suatu Kewajiban) yang tua duduk di kursi sambil berjajar mulai dari memohon maaf atas segala Kesalahan, keserakan, dan kealpaan. Kurang lebih sekitar tahun seribu sembilan ratus delapan puluh tujuhan hingga sembilan puluhan itu yang teringat tajam sekali di Otakku ini. Ya bisa di bilang rukun agawe santoso lah ceritanya begitu. Saat itu isak tangis mewarnai rumah berukuran lumayan untuk berkumpul hinngga dua puluh orang di di dalamnya.

Saat ini, kurang lebih lima belas tahun sepeninggal kakek dan nenek serta mbah-mbah buyut aku tidak merasakan hal yang seperti beberapa tahun silam. Baik itu sungkeman dan maaf maafan yang di warnai dengan isak tangis sangat sulit aku temui. Tapi aku berusaha untuk tidak menangis di pelukan ayahku dan mencium pundaknya, aku memohon ampun atas segala Kesalahan pada ibuku tak ketinggalan ku ciumnya telapak tangannya beliau yang selama ini berupaya untuk merawatku dengan memeras keringatnya. aku berusaha untuk tidak meneteskan air mataku namun, mata ku tak mau menahan keluarnya air mata itu. Kenapa aku harus menangis, di sini aku masih mengingat saat cerita dari foto, kakekku, dan pamanku serta ayahku yang tercinta .


Sedikit pula tentang kondisi rumah peninggalan itu, setelah ku sadari aku delapan tahun mendekam di rumah warisan itu....haaaaahhhh. ketiadaan panutan di sini mebuat beberapa saudara dari ibuku saling iri hati, dengki saling sikut sana sini grundle sana sini.
Padahal baru empat hari kami meryakan Hari kemenangan (Iedul Fitri) namun itu semua hanya Semu karena hari ini Aku, Ayahku dan ibuku di mohon untuk angkat kaki dari rumah “Bersejarah” itu, oleh Kakak dari Ibu aku. Namun hal itu berulang terjadi bahkan setiap tahun mungkin. Ini sebenarnya karena hal sepele karena kaka Dari ibu aku merasa kurang di jamu layaknya seorang tamu yang datang dari jauh (SumanggaNo). Aarrrrggghhh.....aku lelah entah apa kata pamanku pada Ibuku,,,,dia memang orang yang easy going....habis perkara terjadi yaw udah Habis.....

Terbesit dalam fikirku apa gunanya Salaman Saat hati kita ini masih dendam, iri mending ngga usah salaman. Harus ikhlas. Saat gema Takbir malam itu terdengar hingga pelosok, Aku mengulurkan tangan pada temanku yang hampir lima hari menikmati masa cutinya di kota kelahiran ini, selama ini dia memang mengais rejeki di tanah orang lain (Luar Kota). bahkan sudah seperti saudara sendiri, dia menolaknya besik pagi saja mas ”ucapnya ” sambil tiduran di Cover bad kamar ku. Kamu itu dah dengar takbir, jadi kita ngga usah besok-besok lagi ”gertakku” padanya.dan akhirnya kamipun bercanda kembali hingga pagi Hari Shalat ied kami tetap berselisih Tentang pentingnya salaman Di hari nan fitri ini. Astaga aku baru ingat, saat aku menuliskan ini semua aku pun tak ada rasa dengki, iri, pada Pamanku yang Mbeling itu bahkan juga baru kali ini pula aku Tidak salaman dengan Dia.....tapi ach Apik-Apik Bae, Baik Baik saja semua itu hanya ALLAH SWT yang Maha Tahu...semoga...saja....Amin....

Trims Papa tercinta Soedibyanto, Mama tersayang Tinuk, Pakde Dalam Sinuraya, Bude Luluk, Mbak Anne, Mas atau Abang Dudy dan Isterinya Mbak Adry U’r is the Best Family’s N CPU Intel Inside Pentium 4 dan musik-musik yang telah menemani aku hingga aku merasa mata, tangan, jemariku terasa kaku dan mulut ini rasanya harus menghisap beberapa rokok yang masih ada.....sssssstttttttthhhhh....haahahahahahah.........
(DHiMAS P./ Minggu / 06-10-2008 / 12.30-01.00 WIB / Kamar Mas.Dudy)




Rabu, 17 September 2008

Puncak Peringatan HUT RI ke 63 tahun

Apa Kabar Penikmat
"Marhaban Ya Ramadhan 1429H"

Sebelumnya, Saya Pribadi mengucapkan Selamat Sukses atas Keberhasilan TEMAN KARANG TARUNA RW 03 KEDUNG TARUKAN, Bapak H. Hadi Wijaya, Hadiyanto Soetrisno dan segenap Pejabat RT 1-10,selaku pembina kami dalam menjalankan serta yang tak jenuh-jenuhnya membimbing Kartar Sixth Three. tak lupa Pihak Keamanan Pak Agung, Dan pejabat Kelurahan, Kecamatan BKM.

Meski dalam perjalanan ini kami sering terlibat saling "sikut" "Olok" "Nggrundel" namun itu semua mari kita ambil Hikmahnya, khususnya
di bulan Nan Penuh Ampunan ini (RAMADHAN 1429).

Dari kami hanya mampu mempersembahkan Blog atau bisa di katakan ini media KAmi (Te
man-teman Karang taruna) dalm Berkomunikasi serta Mempromosikan RW kita Tersayang, tercinta, Terbaik, ataupun Ter-Ter yang lainnya. Kami hanya bisa merekam Lewat Teknologi yang Sama seperti Mata Kita Ini, Yach Kamera Digital YANG "KAMI" miiliki ini :

Hanya ini rekaman kami.
mungkin juga sebagai pengobat rindu kami pada Apresiasi dan Ekspresi teman-teman :


Ndekor Panggung.
Nampak Mas Agus, Bambang, Arif TOP BGT dach Sie Dekorasi.

Menyanyikan LAgu Kebangsaan Indonesia
Tampak Pejabat Teras RT & RW 03
KEDUNG TARUKAN_PACAR KEMBANG

Tari Remo.
Tarian Wajib Di Panggung Tujuh belasan.

Aduh Posenya Nantang. Model Cilik dan masa depan.


Yogi Dkk
(Penampilan Ninethreen KOOR RT 09 JHez..... ).


Bang Usman.
pekikan Merdeka Terlontar Dari Sie Kepemudaan RT 07.



Ibu-ibu PKK RW
mereka bawakan 4 Lagu antara lain Ketahuan(Matta), Dll.


Sambut Ramadhan
Tarian Saman (RT 04)

Salah satu juara lomba dangdut Tingkat RT .
Mas kenapa ko' nangis...khan dach menang ko malah menangis.

Pak RW foto bareng para Juara lomba Tarik Tambang dan Balap Karung.

Joget Asyik.
Para Pejabat Teras KEDUTAAN. Di iringi Lantunan suara Merdu ibu Lurah.....
Lariss Manis...tanjung Kimpulll

Teks dan Foto : Bonk_Che / SaMiHD

Monggo di hujat, di nikmati ataupun di Puja puji dan akan lebih baik Kita Publhiskan pada Kelurahan Atau Kecamatan Gimana Teman-Teman (Red).